SANTABETA

"SAMONTO DANA RA RASA DI RASA DOU"

Sejarah Singkat Hari Ibu





GEMA Sumpah Pemuda dan alunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Saat itu, sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan, pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang kali pertama digelar di Jogjakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang dinamai Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI).

Melalui PPPI tersebut, terjalinlah kesatuan semangat kaum perempuan untuk berjuang meningkatkan harkat dan martabat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka serta menjadikan perempuan negeri ini maju.

Pada tahun 1929, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut selain berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai ibu

Permintaan ibu.....

Ada kerinduan dalam kata ketika ku ingat airmata mu ibu
Ada kekuatan ketika kau Tiupkan mimpi lewat gumammu di telingaku
Anakmu semua belajar mencintaimu tapi cintamu kepada anakmu tidak bisa ku tandingi
Ibu.... anakmu kau biarkan jalan dan terus mencari makna dan arti
Tapi kau tidak meminta sesuatu yang lebih dari anakmu....
Hanya doa dari anak untuk mu kau minta setiap kau ber keluh
Kau pun selalu meminta agar dalam doa anakmu ini semoga kelak tuhan memanjangkan umur jamanya
Agar kelak aku bisa di belai seperti masa-masa kecilku dulu walaupu umurmu telah menua dan renta
Ibu anakmu pun rindu hanya lewat doa dan airmata mengobati kesendirian anakmu..

GELISAHKAH INI......???

Kala malam membunuh imajinasiku
Kala mata berontak atas otak kiriku
Bayang keistemwaan mu membuatku terbuai
Kuingin rasa menuntun mimpiku
Rintik hujan menghantarkan angin melukaiku
Seiring rindu terus menusuk angan
Entah kapan akan berakhir
Karena kau telah merobohkan dinding ke egoisanku
Biarkan mataku terpejam dan memimpikan kerajaan cinta kita
Kau titipkan hati dalam hembusan nafasku
Kuingin cintamu menguatkan langkahku
Tunjuk di bagian mana hati ini menyimpah hatimu
Karena ruang jiwaku telah kau kuasai di setiap ruang nadi ku